Sabtu, 01 Desember 2012

PERPUSTAKAAN VERSUS INTERNET

Judul di atas bukanlah dimaksudkan untuk mempertentangkan antara perpustakaan dan internet. Judul tersebut muncul dilatarbelakangi oleh suatu percakapan yang sempat penulis dengar dari dua orang mahasiswa yang sedang mencari informasi untuk menyusun makalah.

Ketika salah satu mahasiswa bertanya pada temannya, apa yang akan dilakukan untuk mencari informasi yang dibutuhkan maka jawaban yang keluar dari lisannya adalah "mencari melalui google dan yahoo". Boleh jadi jawaban ini pun akan sama jika diajukan pada mahasiswa lainnya. Ini berarti perpustakaan tidak lagi menjadi pilihan utama untuk mencari informasi, melainkan internet melalui google , yahoo, atau search engine lainnya.
Padahal, seluruh literatur kepustakaan yang ada selalu menjelaskan bahwa perpustakaan merupakan pusat informasi. Fungsi perpustakaan sebagai pusat informasi tentu mengandung arti sekaligus sebuah harapan bahwa perpustakaan akan menjadi pilihan utama seseorang dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
Kondisi yang ada sekarang ini, tentu saja perlu segera diantisipasi dengan berbagai cara agar perpustakaan kembali menduduki sebagai pilihan yang utama dan layak menyandang sebagai pusat informasi.
Lalu apa yang harus dilakukan oleh perpustakaan agar fungsinya sebagai pusat informasi benar-benar bermakna. Menurut penulis ada beberapa cara yang harus dilakukan, diantaranya adalah sebagai berikut:
  1. Perpustakaan harus menyediakan informasi sebanyak-banyaknya sesuai dengan kebutuhan informasi masyarakat yang dilayani. Untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi itu, tentu perpustakaan harus melakukan kegiatan analisis komunitas (community analysis) secara berkesinambungan.
  2. Jika kemampuan perpustakaan dalam menyediakan informasi sangat terbatas, maka perpustakaan harus menjalin kerjasama seluas-luasnya dengan perpustakaan dan pusat informasi dan lembaga-lembaga lainnya, yang diharapkan dapat menjadi rujukan.
  3. Katalog yang disediakan oleh perpustakaan berbentuk online yang tidak saja dapat diakses melalui jaringan lokal (local area network), tetapi juga harus dapat diakses melalui jaringan internasional. Tentu untuk dapat melakukan ini perpustakaan harus mempunyai web yang baik, menarik, dan fitur-fiturnya lengkap.
  4. Hendaknya katalog tidak lagi dipakai sebagai wakil ringkas dokumen, tetapi harus diusahakan menjadi wakil dokumen yang memberikan informasi selengkap-lengkapnya,.
  5. Akan lebih baik lagi jika di dalam katalog tersebut tersedia materi lengkapnya (full text), karena yang dicari oleh masyarakat sebenarnya adalah informasinya, bukan sumber  informasi.
  6. Perpustakaan harus menghimpun local content dan menguploadnya di internet, dengan menempatkannya di web yang dimiliki.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar