Selasa, 27 November 2012

Pelayanan Prima di Perpustakaan?? Why Not?

Sudah kita ketahui bersama bahwa tugas pokok pustakawan adalah memberikan layanan perpustakaan dan informasi kepada pemustakanya. Untuk dapat memberikan pelayanan yang baik kepada pemustakanya, pustakawan harus mengembangkan sikap-sikap seperti berikut:
1. Mengenal pemustakanya. Pemustaka merupakan bagian yang penting dari perpustakaan. Bagaimanapun megahnya suatu perpustakaan, tidaklah ada artinya jika tidak ada pemustakanya. Pemustaka di perpustakaan dan informasi sangat beragam, dilihat dari usia, jenis kelamin, pendidikan, tingkat sosial dan lain-lain. Perbedaan tersebut menampilkan perilaku yang berbeda dan menuntut pelayanan yang berbeda pula. Oleh karena itu seorang pustakawan harus benar-benar mengenal karakteristik pemustakanya.
2. Luwes dalam melayani, bersikap luwes merupakan salah satu etika pergaulan yang harus dipahami dan dilakukan oleh seorang pustakawan dalam melayani pemustakanya.
3. Mengetahui kemauan pemustakanya, pustakawan harus mengetahui apa yang diinginkan oleh pemustakanya. Untuk itu pustakawan harus berkomunikasi dengan pemustaka, sehingga akan dapat mengetahui apa yang mereka inginkan.
4. Melayani sampai tuntas. Pustakawan harus punya prinsip bahwa kepuasan pemustaka adalah tujuan yang utama dalam pelayanan prima.
5. Tidak memaksakan kehendak. Pustakawan dituntut untuk dapat memberikan keleluasaan kepada pemustaka untuk memilih yang sesuai dengan kebutuhannya.
6. Melayani dengan wajah ceria. Dalam memberikan pelayanan kepada pemustaka, hendaknya pustakawan tampil dengan wajah yang ceria dan murah senyum.
7. Mau mendengarkan keluhan. Dalam melaksanakan prinsip pelayanan prima, pustakawan dituntut dapat bersikap sabar dalam menghadapi berbagai keluhan pemustakanya.
8. Tidak berprasangka negatif, pustakawan harus selalu berprasangka positif.
9. Mengucapkan terima kasih. Untuk menghargai pemustaka, yang mudah dilakukan oleh pustakawan adalah kebiasaan mengucapkan terima kasih kepada setiap pemustakanya.

Namun demikian masih ada pustakawan yang belum bersikap seperti di atas, bahkan masih ada pustakawan yang melayani pemustakanya dengan angkuh, cemberut, dan marah-marah. Nah..semoga dengan adanya pemahaman tentang "Pelayanan Prima" yang menempatkan pemustaka sebagai tujuan utamanya,  maka tidak ada lagi sikap-sikap pustakawan yang mengedepankan "emosi" tetapi harus diubah menjadi "melayani dengan hati"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar