Rabu, 28 November 2012

CLOUD COMPUTING: PARADIGMA BARU DALAM PENYIMPANAN INFORMASI



Cloud computing dalam bahasa Indonesia diterjemaahkan menjadi komputasi awan. Beberapa tahun terakhir telah menjadi isu hangat di dunia teknologi informasi. Cloud Computing atau yang dimaknai dengan komputasi awan merupakan perpaduan dalam pemanfaatan teknologi komputer dan pengembangan berbasis internet. Awan (cloud) adalah metafora dari internet, yang sering digambarkan dalam diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. 

 Cloud Computing ini adalah suatu metode komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan, sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat internet ("di dalam awan") tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. Cloud Computing merupakan paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server yang terdapat di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna.
Komputasi awan adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS dan Web 2.0 tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Komputasi awan saat ini merupakan trend teknologi terbaru. 
Secara teoritis, sebuah sistem cloud computing mencakup semua program komputer yang dapat dibayangkan dari data processing hingga video game. Biasanya setiap aplikasi dijalankan dan memiliki server sendiri. Sebuah server pusat mengatur jalannya sistem seperti memonitor lalu lintas dan permintaan client untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik. Bila sebuah perusahaan cloud computing memiliki banyak client, maka kebutuhan akan ruang penyimpanan data (storage space) pun akan membengkak. Sistem cloud computing paling tidak membutuhkan ruang penyimpanan data dua kali lebih besar daripada kebutuhan riil untuk membuat salinan semua data client. Ini dimaksudkan mencegah kehilangan data bila terjadi gangguan pada media penyimpanan utama.
Sumber daya cloud berbasis layanan tidak berbeda dari sumber daya dilingkungannya. Dalam lingkungan masyarakat kebanyakan, pelanggan hanya dapat mengakses layanan, yang berhak mereka gunakan. Tiga aspek manajemen sumber daya cloud computing : 1). Keamanan TI; 2). Kinerja Manajemen; dan 3). Provisioning.
Berkaitan dengan itu, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta akan menggelar seminar nasional bertema “Akses Pepustakaan dengan Cloud Computing and Social Networking”. Seminar ini akan diselenggarakan pada hari Kamis tanggal 06 Desember 2012 pukul 08.00 – 16.00 dan bertempat di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Adapun maksud diselenggarakannya seminar ini adalah 1) Terselenggarakannya sebuah forum ilmiah yang memungkinkan para pimpinan perpustakaan dan penanggungjawab TI di perpustakaan, pemerhati perpustakaan, dan pengurus asosiasi atau organisasi perpustakaan, memperoleh informasi yang obyektif dan otoritatif tentang desain pengembangan TI di Perpustakaan dengan memanfaatkan teknologi cloud computing. 2) Terwujudnya pemahaman yang lebih baik mengenai perkembangan TI yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan akses sumber-sumber informasi bagi masyarakat pengguna.
Pakar-pakar yang akan menjadi narasumber dalam seminar tersebut adalah:
  1.  Dr. Ir. Ashwin Sasongko, M.Sc. (Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Kominfo)
  2.   Putu Laxman Pendit, MA., Ph.D. (Dosen RMIT University Melbourne dan konsultan bidang informasi)
  3.  Prof. Dr. Zainal A. Hasibuan (Wakil Ketua Dewan TIK Nasional dan Guru Besar Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia)
  4.  Agung Fatwanto, M.TI., Ph. D. (Kepala Pusat Komputer &Sistem Informasi, Dosen Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)
  5. Mr. Arun (Software Engineering dari STLogitrack, Singapura)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar